Tidak Hanya AS-China, Militer Korut Juga Jadi Ancaman IKN!

Tidak Hanya AS-China, Militer Korut Juga Jadi Ancaman IKN!

Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan puttminigolf cara pertahanan dan keamanan yang paling canggih untuk mengantisipasi ancaman dari negara lain.

Dalam Seminar Ketahanan Nasional dengan tema ‘Pertahanan Cerdas 5.0 Ibu Kota Nusantara’, pada (25/5/2023) di Hotel Borobudur, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto membeberkan sebagian potensi ancaman dari negara lain terhadap wilayah IKN.

Menurutnya dari Perspektif geografis IKN terletak pada lokasi strategis, tetapi mengandung kerentanan terhadap ancaman.

“Dari jenis dan format ancaman kita kerucutkan ancaman terhadap IKN merupakan, wilayah IKN dekat dengan perbatasan dengan Malaysia.

Kecuali itu Donny juga menyebut Trans-National Crime dan Terrorist Transit Triangle. Lalu adanya ancaman dari arah barat merupakan konflik terbuka di Laut China Selatan, dan dari timur adanya potensi kerawanan pada ALKI (ALur Laut Kepulauan Indonesia) II. Serta ancaman dari utara dekat dengan Malaysia.

Tidak hanya itu dari paparannya imigrasitual, wilayah IKN juga masuk dalam radius sebagian rudal dan senjata dari dari sebagian negara seperti India, China, dan Korea Utara.

“Juga dalam radius jelajah ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) dan rudal hypersonic negara tertentu,” sebutnya.

IKN juga mendekati Flight Information Region (FIR) negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina. Lalu Donny menyuarakan adanya Five Power Defence Arrangement (FPDA), Australia United Kingdom dan United State of America (ALUKUS), dan One Belt One Road (OBOR) & Belt and Road Initiative (BRI) juga menjadi ancaman

Sehingga, lanjut Donny, diperlukan segala daya yang kapabel yang menghadapi segala jenis ancaman, pengamanan wilayah udara yang canggih, hingga pertahanan untuk menghadapi bahaya rudal balistik. Juga trek untuk mobilisasi militer dari darat, laut, dan udara untuk persiapan kontingensi dan persiapan trek untuk VVIP.

Terpisah, apabila mengutip dokumen paparan dari Lemhanas, tertulis IKN juga rentan terhadap agresi dari negara asing. Kekuatan militer negara adidaya di Indo – Pasifik juga dipertimbangkan sebagai potensi ancaman.


Dimana wilayah IKN masuk dalam radius tiga kapabilitas militer Amerika Serikat seperti pesawat pembom strategis, pesawat jet tempur dan rudal jelajah. Di sisi lain wilayah Indonesia juga masuk dalam radius rudal balistik, pesawat jet tempur, dan pesawat pembom Tiongkok.

Kecuali itu pangkalan militer AS yang tersebar dari Samudera Pasifik hingga Australia juga berpotensi menjadi ancaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *