Morfologi Kepiting Bakau, Perbedaan dan Fakta Menariknya

Morfologi kepiting bakau perlu Anda pahami dengan baik. Dengan morfologi yang unik, jenis kepiting ini memang hidup di ekosistem hutan bakau. Untuk mengenal makhluk hidup ini secara lebih dekat, Anda bisa cermati uraian berikut.

Morfologi Kepiting Bakau (Scylla Serrata)

Perlu untuk Anda ketahui bahwa hewan ini hidupnya di dua alam. Kepiting ini sendiri juga memiliki makanan kesukaan seperti halnya alga dan dedaunan yang sudah busuk.

Bukan hanya itu saja, jenis kepiting ini juga menyukai akar dan https://stevespizzaonline.com/ jenis kacang-kacangan. Banyak pula yang mengonsumsi kodok, siput, daging kerang, bangkai hewan, dan bahkan udang.  Agar lebih mengenalnya, Anda perlu memahami morfologinya. Berikut ulasan selengkapnya untuk Anda.

Karapaks

Dalam morfologi kepiting bakau, hewan ini memiliki karapaks. Bentuknya agak bulat, pipih, memanjang, hingga cembung. Panjangnya pun sekitar 2/3 lebarnya.

Di karapaks ini terdiri dari 4 area. Mulai dari area jantung, pencernaan, pernapasan, dan pembuangan.

Abdomen

Selain karapaks, hewan ini juga memiliki abdomen di ventral tubuhnya. Lebih tepatnya di tengah-tengah tulang rongga dada.

Mata

Mata pada hewan ini terlindung tembok rongga mata. Bagian ini juga memiliki tangkai mata dan bentuknya menyerupai duri besar.

Kaki-Kaki

Dalam morfologi kepiting bakau berikutnya, hewan ini ternyata juga memiliki kaki-kaki sebanyak 5 pasang. Tiap kakinya pun terbagi jadi 6 ruas. Sebut saja merus, carpus, coxa, dactylus, propondus, dan basi-ischium.

Antena

Antena juga bisa Anda temukan pada hewan ini. Bagian tersebut ada di dahi karapaks sehingga tepat di antara dua rongga mata.

Mulut

Hewan ini memiliki mulut di bawah rongga mata. Letaknya ada di atas tulang rongga dada. Di mulut hewan ini ada tiga pasang rahang tambahan dan berbentuk lempengan.

Perbedaan Kepiting Bakau Betina dan Jantan

Anda juga jangan sampai lewatkan untuk mengetahui apa saja perbedaan antara betina dan jantan. Adapun beberapa perbedaannya ialah sebagai berikut.

Ruas Abdomen

Salah satu perbedaannya bisa Anda ketahui dari ruas abdomen dalam morfologi kepiting bakau. Untuk hewan jantan, biasanya memiliki ruas abdomen yang bentuknya mirip segitiga. Bagian tersebut bisa Anda temukan di perut.

Sedangkan untuk kepiting bakau betina, rumus abdomennya berukuran lebih melebar. Ukurannya juga sedikit membulat.

Capit

Apabila Anda cermati baik-baik, jenis hewan ini sebenarnya juga bisa Anda bedakan dari capit. Hewan jantan memiliki capit yang ukurannya lebih panjang daripada betina.

Pleopod

Selain dari ruas abdomen, perbedaan kedua kepiting bakau ini juga terlihat dari morfologi pleopod. Pleopod sendiri merupakan kaki renang yang berguna dalam mengumpulkan telur maupun menangkap makanannya.

Pada umumnya, pleopod ini dilindungi oleh tutup abdomen. Pada hewan jantan, bagian pleopod ini tak memiliki rambut.

Berbeda pada hewan betina yang biasanya memiliki rambut-rambut pada pleopod. Pertumbuhan rambut ini bisa semakin banyak saat hewan betina melakukan pergantian kulit.

Fakta Menarik Kepiting Bakau

Setelah mengetahui morfologi dan perbedaan kepiting bakau jantan maupun betina, tak kalah penting pula untuk memahami beragam fakta menariknya. Adapun beberapa faktanya ialah sebagai berikut.

Memiliki Banyak Nama Lain

Hewan ini memiliki berbagai nama lain yang tak kalah menarik untuk Anda pahami. Mulai dari mangrove crab, Indo-Pacific swamp crab, sampai dengan mud crab.

Kulit Cangkang Licin

Fakta berikutnya yaitu jenis hewan ini memiliki kulit cangkang. Menariknya, morfologi kulit cangkang kepiting bakau tersebut cenderung licin.

Kemampuan Mengubah Warna

Tak banyak yang tahu bahwa ternyata hewan ini memiliki kemampuan untuk mengubah warna. Kemampuan unik ini terkenal dengan sebutan perubahan warna fisiologis.

Kemampuan ini membantu hewan tersebut untuk berbaur dengan lingkungan. Hal ini membantunya dalam berkamuflase selama di hutan bakau.

Kemampuan ini sekilas mengingatkan kita dengan bunglon. Karena bisa menyesuaikan warna cangkang dengan lingkungan sekitar, hewan ini bisa terhindar dari predator. Tak hanya itu, kemampuan tersebut juga membantunya dalam menangkap mangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *