Jembatan Sudirman Berkonsep Kapal

Menurut Hari, pengerjaan JPO sudah memasuki 98 persen. Pihaknya hanya tinggal melakukan penyelesaian akhir untuk pengerjaan elevator atau lift.

“Progres saat ini sudah 98 persen. Konsentrasi pekerjaan saat ini adalah finishing dan test commisioning lift sambil kita menunggu Sertifikat Laik Fungsi untuk lift-nya yang sedang diproses,” tuturnya.

Lalu, masih dilakukan juga perapihan railing Slot Garansi jembatan dan lantai conwood anjungan, pemasangan lampu RGB dan sensor beban.

Halte Transjakarta di JPO GBK

Tak hanya itu, JPO ini dilengkapi sensor beban pada bagian anjungannya. Nantinya jika fasilitas ini kelebihan kapasitas, maka akan mengeluarkan bunyi penanda.

“Di anjungan JPO itu kalau lebih dari 50 orang sensornya akan berbunyi. Kalau sudah bunyi turun dulu gantian. Ini demi keamanan pengunjung maupun pengguna JPO lainnya,” ucap Hari.

Konsep kapal pinisi diangkat karena pihaknya ingin warga ibu kota mengenal kembali sejarah kota Jakarta, yakni pelabuhan Sunda Kelapa di utara Jakarta.

Dia pun memprediksi pekan ini JPO sudah rampung dan bisa dimanfaatkan masyarakat umum.

“Diprediksi bisa selesai minggu ini dan bisa langsung dimanfaatkan masyarakat umum sekaligus menikmati suasana Nataru,” tandas Hari.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana melakukan revitalisasi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Karet, Sudirman, Jakarta Pusat. Proyek ini didedikasikan untuk para tenaga kesehatan atau nakes yang sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.

Rencana ini dikemukakan lewat akun instagram Dinas Bina Marga DKI, @binamargadki. Nantinya akan ada desain khusus untuk mengenang para nakes yang gugur dan perjuangannya selama ini.

“Terdapat hub baru di area CBD Karet Sudirman antara pejalan kaki, pesepeda serta pengguna transportasi publik. JPO ini juga dilengkapi Lift kapasitas 3000 kg yang dapat mengangkut 8 sepeda sekaligus pengendara, maupun penyandang disabilitas yang membutuhkan serta dilengkapi bike lounge.

Cara Menuju JPO Sudirman

Menuju JPO Sudirman sangatlah mudah, apalagi jika menggunakan layanan Transjakarta rute Blok M-Kota. Tiga JPO ini, masing-masing terhubung dengan halte Transjakarta sehingga sangat mudah untuk diakses.

Selain rute Blok M-Kota, JPO ini bisa juga diakses menggunakan rute koridor Transjakarta lainnya, seperti rute Manggarai-Blok M. Penting untuk diingat, jika ingin berkunjung pastikan rute yang dipilih melintasi halte Polda Metro, GBK dan Bundaran Senayan.

1. Setiap JPO memiliki akses lift disetiap sisi jalannya.

Keberadaan lift adalah salah satu nilai tambah yang dimiliki oleh JPO Sudirman. Untuk saat ini, bagi para penyandang disabilitas, para manula, ibu hamil dan orang berkebutuhan khusus memiliki prioritas dalam memnggunakan akses lift untuk berpindah dari lantai dasar ke lantai atas JPO begitupun sebaliknya. Berada di kedua sisi jalan, lift ini memiliki kapasitas 1000 kg atau sekitar 13 orang.

2. Material lantai bukan lagi besi atau aluminium.

Jika sebagian besar JPO memiliki material lantai terbuat dari campuran besi dan aluminium dengan tekstur mengkilap, hal ini berbeda dengan JPO Sudirman. Secara kasat mata, jika melihat lantainya maka tampak seperti pattern potongan kayu berwarna coklat yang tersusun dengan rapi. Kesan artistik lebih terasa karena tersusun atas material GRM Biowood.

3. Dilengkapi dengan CCTV

Faktor keamanan sebagai pengguna fasilitas umum tetap menjadi prioritas. Itu lah mengapa, JPO Sudirman juga dilengkapi dengan CCTV sebanyak 7 buah di setiap sudut JPO. Baik JPO Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno dan juga JPO Polda Metro Jaya, semua CCTV mampu merekam selama 24 jam nonstop.

4. Material cincin dan atap berbentuk unik

Jika JPO lain, atapnya datar atau berbentuk segitiga. Berbeda halnya dengan atap JPO Sudirman yang tersusun atas material polikarbonat transparan berwarna abu-abu. Salah satu kelebihan material polikarbonat adalah kemampuannya yang tidak menyerap sinar matahari sehingga akan tetap terasa adem ketika melintas di bawahnya.

Selain atap yang memiliki material khusus, juga masih dilengkapi dengan material berbentuk cincin yang menambah kesan estetik. Material cincin ini terbuat dari sandwich panels yang keberadaannya menjadi unik sekaligus penuh artistik. Jauh dari kesan JPO pada umumnya.

5. Dilengkapi dengan lampu LED dan RGB

Penuh warna. Itu lah kesan yang muncul ketika melintasi JPO Senayan di malam hari. Gabungan berbagai warna lampu LED dan RGB seperti warna hijau, kuning, merah dan ungu yang silih berganti adalah pengalaman tersendiri jika melintasi JPO ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *