Gerakan Peduli Lingkungan Lokasi Gunung Slamat

Sugito menambahkan kalau sebetulnya prosesi pengambilan dari dari “Tuk” Sikopyah itu hanya merupakan sebagian dari gerakan konservasi atau peduli lingkungan. “Secara aturan, kami juga telah menerbitkan peraturan desa (Perdes). Dalam Perdes tersebut mewajibkan seluruh komponen warga untuk menjaga kelestarian lingkungan di antaranya tidak menebang pohon sembarangan. Misalnya, kalau ada aksi penebangan pepohonan di sekitar mata air Sikopyah, maka akan diberi sanksi berupa denda Rp5 juta. Sebab, kalau tidak demikian dan terjadi penebangan pepohonan di sekitar Sikopyah, maka akan berdampak buruk bagi mata air tersebut,” tegas Kades.

Dalam kaitan FGS 2017, juga diselenggarakan penghijauan untuk wilayah-wilayah yang masih kosong dengan pohon suren (Tonna sureni merr). “Pohon suren Slot Gacor Hari Ini merupakan salah satu pohon keras yang diminati oleh warga Serang. Sehingga saya yakin, nantinya warga akan merawat pohon suren tersebut,” tambahnya.

Gerakan Peduli Lingkungan Lokasi Gunung Slamat

Bupati Purbalingga Tasdi mengatakan bahwa upaya pelestarian lingkungan memang menjadi salah satu fokus pemerintahannya. “Kita bisa lihat, kalau gelaran FGS 2017 merupakan kegiatan yang menggerakkan masyarakat agar peduli terhadap lingkungan. Salah satunya adalah dengan mengajak peran serta seluruh masyarakat mulai anak-anak muda sampai orang tua turut serta dalam prosesi pengambilan air Sikopyah. Inilah upaya mengajak mereka berperan dalam melestarikan lingkungan untuk masa depan. Konsep pembangunan Purbalingga adalah membangun hari ini untuk menyelamatkan masa depan,” ujarnya.

Bupati juga mengatakan kalau kegiatan lainnya dalam FGS adalah melakukan penanaman 35 ribu pohon suren di lima desa. “Memang di wilayah lereng timur Gunung Slamet dikembangkan desa wisata, tetapi basisnya adalah wisata alam. Sehingga setiap tahunnya, kami juga terus menggalakkan penanaman pohon keras, termasuk dalam FGS 2017, ada penanaman 35 ribu pohon suren,” kata Tasdi.

Bahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi upaya Pemkab Purbalingga yang terus mendorong gerakan peduli lingkungan. “Sebagai bentuk apresiasi kepada Purbalingga, kami membantu sebanyak 267 ribu bibit pohon,” kata Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho.

Menurutnya, KLHK menyediakan bibit-bibit pohon secara gratis sebanyak 1-2 juta bibit yang disiapkan untuk masing-masing provinsi di Indonesia. “Khusus untuk Purbalingga, disiapkan 267 ribu bibit pohon yang terdiri dari 35 bibit pohon suren, kemudian 27,5 ribu bibit buah-buahan, 100 ribu pohon keras seperti pinus, jati, mahoni dan lainnya,” katanya.

Dia berharap agar wilayah lereng lereng dan perbukitan di Purbalingga tidak senasib seperti Dieng yang gundul. Oleh karena itu, dalam satu hektare (ha) lahan, ditanami 100 pohon tahunan. Di Purbalingga, ada sekitar 16-17 ribu ha lahan kritis, sehingga perlu diwaspadai. “Sebab, kalau hujan turun maka dapat berakibat erosi dan menjadi sumber sedimentasi pada sungai. Olah karena itu, perlu ada penanganan secepatnya,”kata Hilman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *