Waspada Kegemukan, Kisah Kera Tergemuk di Dunia Mati Karena Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas kerap menjadi momok bagi seseorang yang tengah berupaya punya badan pas. Namun tidak sedikit yang abai dengan masalah berat badan berlebih yang punya dampak buruk. Malahan sebuah fenomena langka, simpanse saja dapat sampai mati karena obesitas.

Seekor simpanse gemuk bernama Godzilla menjadi sorotan di Bangkok, Thailand, karena obesitasnya yang luar awam. Godzilla, yang gemar melahap makanan yang ditawarkan oleh orang-orang yang via, walhasil menderita berjenis-jenis penyakit terkait berat badan pada usia enam tahun.

Pada 6 Mei, Godzilla mengembuskan spaceman slot nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hewan Peliharaan Crystal di Bangkok. Saat itu, tuannya membatasi tangan mungilnya, sementara keluarganya menghadapi kritik keras karena diduga turut andil dalam kematian simpanse muda hal yang demikian.

“Kami amat sedih ia pergi. Dia seperti keluarga kami. Kami menyelamatkannya dikala ia ditinggalkan dan memperlakukannya dengan baik,” kata mantan pemilik simpanse tergemuk di dunia dikutip dari Oddity Central, Senin (20/5/2024).

Makan Junk Food

Pemilik simpanse dituduh memanjakan Godzilla dengan permen dan camilan menggemukkan, menjadikannya atraksi populer di toko pasar mereka. Pelancong kerap via Godzilla yang mengenakan rompi, memberinya berjenis-jenis ragam junk food, sehingga berat badannya membengkak sampai lebih dari 19 kilogram, dua kali lipat dari berat rata-rata simpanse.

Kondisi Godzilla tidak membaik sedangkan ia sudah dibawa pergi dari toko pasar. Bermacam-macam penyakit dampak obesitas, seperti diabetes, penyakit tiroid, dan Sindrom Cushing, walhasil merenggut nyawanya. Kera dapat hidup sampai 37 tahun di penangkaran, tetapi Godzilla mati pada usia enam tahun. Pola makannya yang tidak sehat menjadi penyebab utama kematiannya.

Pemilik Godzilla mengaku mengadopsinya sebagai binatang peliharaan setelah orang tua simpanse hal yang demikian terbunuh oleh mobil. Sedangkan mengenal bahwa memelihara simpanse sebagai binatang peliharaan merupakan ilegal, mereka konsisten mengikat Godzilla di toko pasar bakso mereka. Godzilla walhasil menjadi objek tamasya yang populer di daerah hal yang demikian.

Sempat Diet Lemak

Tiga tahun lalu, Godzilla dicokok oleh pihak berwajib dan wajib menjalani ‘kamp lemak’ di pusat satwa liar di provinsi Chachoengsao, di mana ia dikasih makanan yang lebih sehat. Mulanya, keluarganya dilarang menemuinya, tetapi walhasil mereka dibiarkan berinteraksi dengannya sampai dikala-dikala terakhirnya.

“Dia (simpanse) wajib tidak dibawa pergi dari rumahnya karena ia menyukai makan apa yang kami berikan padanya,” kata pemilik simpanse.

Kisah tragis simpanse tergemuk bernama Godzilla mengingatkan kita akan dampak buruk pola makan yang tidak sehat, pun pada binatang. Obesitas dapat menjadi masalah serius yang mengancam nyawa, baik pada manusia maupun binatang.

Kisah Serupa Kera Obesitas di Bangkok

Kisah tragis Godzilla mengingatkan kita pada Uncle Fatty, simpanse gemuk yang viral pada tahun 2017 tetapi menghilang selama lima tahun. Kedua simpanse ini diyakini mati karena “kebaikan” para turis.

Uncle Fatty, dijuluki Paman Gendut, menempuh berat optimal 15 kg, hampir dua kali lipat berat rata-rata simpanse dewasa yang bermuatan 8 kg. Dia rutin dikasih suguhan unggulannya seperti melon, milkshake, jagung manis, dan mie oleh pengunjung di pasar terapung Bangkok, Thailand. Sebagai pemimpin kawanan, ia juga kerap menyita makanan ringan dari simpanse lain.

Pada Mei 2017, Uncle Fatty dilaporkan kehilangan 2 kg di sebuah ‘kamp lemak’ di pusat penyelamatan satwa liar Nakhon Nayok. Namun, ia kambuh lagi di akhir tahun sebelum tiba-tiba menghilang. Diperkirakan ia terakhir tampak hidup pada Februari 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *