PDIP Buka Peluang Ahok Beradu di Pilkada Sumut

PDI Pengorbanan membuka kans mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok serta Ketua DPP PDIP dan mantan Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk maju di bursa Pilkada Sumatera Utara (Sumut).

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menceritakan, dua nama tersebut banyak diminta untuk maju di pilkada Sumatera Utara dan Jakarta.

“Seperti Pak Ahok, Mas Djarot, masih ditarik-tarik untuk bisa ke Sumatera Utara. Ini hal yang menarik juga karena Sumatera Utara juga perlu perubahan yang mendasar,” ujar https://lelennyface.com/ Eriko Sutarduga di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, dikutip Jumat (17/5/2024).

Untuk pilkada Jakarta, Eriko mengatakan, nama lain telah dalam genggaman Megawati adalah mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

“Ada Mas Djarot, ada Pak Ahok, ada Mas Hendi, ada Bu Risma, ada Mas Andika,” kata politikus PDIP itu.

Sementara itu, terkait dua nama lainnya, Eriko menyebut akan ada kejutan-kejutan. Pada saatnya, kata Eriko, akan diumumkan ke publik.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Pengorbanan (PDIP), Hasto Kritsyanto, mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengantongi delapan nama untuk Pilkada DKI Jakarta 2024.

“Terkait Pemilihan Jakarta, nama-nama baru dijaring dan ini sungguh-sungguh dinamis. Telah ada 8 nama dan nama-nama besar telah ada di kantongnya Bu Megawati,” kata Hasto.

PDIP Waspadai Cawe-cawe Jokowi Jelang Pilkada 2024, Modus Sebar Bansos
Ketua DPP PDI Pengorbanan Djarot Saiful Hidayat mengukur adanya indikasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali melaksanakan cawe-cawe pada kontestasi Tempat Kepala Tampak (Pilkada) 2024.

Umum tersebut merespon terkait niatan Presiden Jokowi yang mau melanjutkan distribusi bantuan sosial (bansos) berupa beras hingga Desember 2024.

“Kita bukan hanya mencium cawe-cawe, melainkan memandang dengan jelas dan gamblang, basa jawane (bahasa Jawanya) cetho welo welo,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

“Artinya, cawe-cawe itu gamblang banget, ketok (terlihat) banget. Gitu lho. sekali, gitu lho ya,” sambungnya.

Djarot menegaskan distribusi bansos yang mungkin akan berlanjut hingga Desember termasuk penyalahgunaan kekuasaan. Oleh karena itu, PDIP minta indikasi tersebut disorot oleh Komisi Tempat Umum (KPU) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Djarot mau apa yang terjadi pada progres Pilpres 2024 adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Jokowi tidak terulang kembali pada pilkada.

“Kita minta betul penyelenggara pemilu, ini benar-benar mengawasi. Termasuk media, termasuk si kecil-si kecil muda. Apalagi tadi bansos akan diperpanjang hingga bulan Desember,” tegasnya.

Atas adanya indikasi penyalahgunaan kekuasaan di pilkada 2024, PDIP juga akan mewujudkan hal tersebut sebagai materi pembahasan dalam Rapat Nasional (Rakernas) ke-5 pada 24-26 Mei.

“Inilah yang akan diumbar dalam bahasan kita nanti di Rakernas, bagaimana supaya kita untuk bisa mengawasi mengawal,” sebut Djarot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *